HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PETERNAK AYAM BROILER PASCA PANDEMI DI KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN BLITAR

Adanya covid-19 memberikan dampak yang cukup berpengaruh pada semua
aspek kehidupan, tidak terkecuali pada sektor ekonomi. Berkurangnya aktifitas
masyarakat di luar rumah menyebabkan pasar dan tempat wisata menjadi sepi, dan
kemudian akan berimbas pada daya beli masyarakat serta menurunnya pendapatan
konsumen yang mengakibatkan 30-50% dari omset penjualan ayam potong turun. Hal
tersebut tentu saja akan mempengaruhi subjective well being peternak, untuk mengatasi
hal tersebut perlu adanya strategi coping yang digunakan untuk meningkatkan subjective
well beingnya salah satunya dengan menerapkan self efficacy.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan
subjective well being pada peternak ayam broiler. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang dilaksanakan di wilayah
kecamatan Kesamben. Instrument yang digunakan yaitu skala self efficacy dan skala
subjective well being. Jumlah subjek pada penelitian sebanyak 40 responden dengan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan yang positif antara self efficacy dengan subjective well being ( r = 0,387 dan nilai
signifikansi P = 0,014 < 0,05 ) sehingga hipotesis diterima, yang artinya semakin tinggi
tingkat self efficacy maka semakin tinggi pula tingkat subjective well being dan semakin
rendah tingkat self efficacy maka semakin rendah pula tingkat subjective well being.