TANTANGAN DAN HAMBATAN UMKM MAKANAN RINGAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS PADA USAHA KERIPIK TKRG, KERIPIK SINGKONG KENANGA, DAN KERIPIK SETIA JAYA KECAMATAN KALIPARE, KAB. MALANG)

Penelitian ini merupakan penelitian membangkitkan kembali kondisi kerja sama
dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu
dan daya saing produk. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berkomitmen
untuk memberikan konstribusi dalam memecahkan permasalahan UMKM Indonesia
yang terdampak Covid-19. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis tantangan dan hambatan UMKM makanan ringan ditengah pandemi
Covid-19 di Kecamatan Kalipare, Kab. Malang. Untuk mencapai tujuan tersebut,
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis
triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pandemi sangat berdampak pada
sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM mengalami
permasalahan dalam distribusi barang dan mengalami penurunan omzet penjualan.
Dalam hal ini ada tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.
Tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM saat ini adalah bagaimana cara
menciptakan strategi dalam mengisi kebutuhan pasar dalam negeri maupun pasar
global, dalam menghadapi tantangan lainnya para pelaku UMKM harus memiliki jiwa
dan potensi entrepreneurship. Dalam hal ini ada juga beberapa hambatan yang
dihadapi para pelaku UMKM saat ini adalah promosi yang kurang menarik dan
biasanya hanya terfokus kepada cara-cara promosi tradisional. Untuk
membangkitkan kembali kondisi saat ini yaitu kerja sama dalam pemanfaatan
inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu dan daya saing
produk, proses pengelolaan produk, kemasan, dan sistem serta lainnya. Pelaku
UMKM juga harus menyesuaikan diri dan mengkondisikan penjualan produk dan
jasanya. Perlu adanya perbaikan kualitas produk dan penyesuaian pelayanan untuk
dapat menarik konsumen. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia berdampak
pada ketidakstabilan dalam perekonomian terutama pada UMKM. Pelaku UMKM ini
merasakan dampak langsung berupa penurunan omzet penjualan. Untuk itu pelaku
UMKM harus memiliki strategi untuk dapat bertahan di tengah pandemi ini dan
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi yang terjadi.
Berdasarkan hasil tersebut pelaku UKMK harus membuat inovasi baru dengan
mendistribusikan produk ke warung-warung dengan cara meningkatkan kualitas dan
kuantitas terhadap produk dan meningkatkan strategi pemasaran dengan cara
mempromosikan produk yang dijual melalui media sosial dan selalu melakukan
inovasi terhadap produk melalui pemasaran online.