IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA,MENULIS DAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS 2 DAN 5 MADRASAH IBTIDAIYAH AL FATAH JATISARI TAJINAN

Kultur membaca adalah dukungan untuk menumbuhkan rasa gemar membaca. Literasi pada
sekolah telah poly dilaksanakan pada banyak sekali berbagai madrasah, melalui banyak sekali
acara- acara yg dilakukan. Belajar membaca merupakan keliru satu pintu buat mencari keterangan
keterangan yg bisa berguna pada kehidupan, menggunakan aktif membaca kitab jua bisa mengasah
ketrampilan membaca, menulis bila menciptakan goresan pena atau catatan berdasarkan output
membaca & berdasarkan proses itu bisa jua menambah pengetahuan menggunakan menganalisis &
tahu bacaan, sebagai akibatnya bisa berpikir kritis.
“Tujuan dari studi ini adalah untuk: (1) Menjelaskan penerapan gerakan literasi untuk
meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir kritis siswa MI Al Fatah Jatisari Tajinan Malang.
(2) Menjelaskan dampak penerapan gerakan literasi terhadap peningkatan literasi dan kemampuan
berpikir kritis siswa MI Al Fatah Jatisari Tajinan Malang. (3) Mendeskripsikan faktor keberhasilan
dan hambatan dalam melakukan latihan literasi untuk meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir
kritis siswa di MI Al Fatah Jatisari Tajinan Malang.Untuk mencapai tujuan diatas, digunakan jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Instrumen kunci adalah peneliti sendiri, dan
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian
data dianalisis dengan mereduksi data, display data dan menarik kesimpulan”.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi gerakan literasi di MI Al Fatah Jatisari
Tajinan Malang dilakukan melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Pelaksanaan GLS berlangsung 15
menit sebelum pembelajaran, penyediaan pojok baca di setiap kelas, dan pemanfaatan perpustakaan
sekolah. Gerakan literasi dalam konteks GLS berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman
membaca. Ini berarti bahwa Anda akan dapat memahami pemahaman bacaan Anda, meningkatkan kosa
kata Anda, dan mengulanginya dalam bahasa Anda sendiri. Ini meningkatkan kemampuan menulis
kalimat sederhana di kelas bawah dan paragraf di kelas atas, dan meningkatkan pemikiran kritis siswa.
Faktor keberhasilan dalam mempraktekkan budaya literasi adalah penyediaan buku yang sesuai,
antusiasme siswa, dan dukungan masyarakat. Dan faktor pembatasnya adalah kegiatan akademik yang
selalu berlangsung di sekolah. Budaya literasi yang diterapkan MI Al Fatah Jatisari Tajinan Malang
melalui GLS terlaksana dengan baik dan berpengaruh terhadap peningkatan literasi dan kemampuan
berpikir kritis siswa”