STRATEGI PESANTREN DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEMANDIRIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUSSA’ADAH 21 SUTOJAYAN PAKISAJI MALANG

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter santrinya. Salah satu karakter penting yang perlu ditanamkan pada santri adalah kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Pondok Pesantren Darussa’adah 21 Sutojayan Pakisaji Malang dalam membentuk karakter kemandirian santrinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Darussa’adah 21 Sutojayan Pakisaji
Malang memiliki beberapa strategi dalam membentuk karakter kemandirian santrinya, yaitu: pembiasaan nilai-nilai kemandirian, disiplin dan bertanggung jawab. Strategi-strategi tersebut diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan, yaitu: rutinitas harian, kegiatan ekstrakurikuler, organisasi santri, pengabdian kepada pesantren dan masyarakat, dan pemberdayaan alumni. Kesimpulan penelitian adalah bahwa Pondok Pesantren Darussa’adah 21 Sutojayan Pakisaji Malang telah berhasil
mengimplementasikan berbagai strategi dalam membentuk karakter kemandirian santrinya. Strategi-strategi tersebut memiliki dampak positif terhadap pengembangan karakter kemandirian santri. Faktor penting keberhasilan santri di pondok pesantren dalam menempuh dan mengikuti pendidikan di dalamnya adalah kemandirian mereka dalam beraktifitas, karena dalam mengikuti pendidikan pesantren baik formal maupun informal, membutuhkan kesadaran internal santri masing-masing, tanpanya mengikuti pendidikan di pesantren
hanya kehampaan dan jauh dari kesempurnaan. Peneliti memilih metode studi kasus ini karna di rasa metode inilah yang paling relevan dalam proses penelitian, di buktikan dengan perkembangan objek penelitian ke arah yang lebih positif dalam kasus yang sedang di teliti. Peneliti sendiri menggunakan metode studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan
perkembangan kasus, seperti sifat alamiah, kegiatan, fungsi, kondisi lingkungan fisik kasus, dan berbagai hal lain yang berhubungan dan mempengaruhi kasus harus di kaji.