MODEL BADAN USAHA MILIK DESA “AMANAH” DI KAWASAN KONSERVASI SUMBER MATA AIR (Studi Di Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang)

Sumber daya alam di Indonesia yang melimpah membuat pemerintah Indonesia berlomba-lomba dalam mengelola dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat, dari banyaknya potensi sumber daya yang ada didesa maka perlu
adanya sebuah Badan Usaha Milik Desa yang menjadi motor penggerak ekonomi dan pengelolaan potensi desa khususnya sumber daya air, banyak hal yang harus dilakukan dalam melindungi, merawat, melestarikan sumber daya air salah
satunya dengan kegiatan konservasi kawasan sumber mata air, akan tetapi masih banyak BUMDes di Indonesia yang masih belum berjalan dengan baik dalam mengelola sumber daya airnya, sehingga banyak pengelolaan sumber daya air
dengan seenaknya sehingga menimbulkan pencemaran dan tidak adanya keberlanjutan pengelolaan. Penelitian ini meneliti bentuk model tata kelola Badan Usaha Milik Desa di Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Malang. Penelitian
dilakukan menggunakan metode penelitian Kualitatif deskriptif dengan menggunakan triangulasi data sehingga berguna untuk mendapatkan potret model BUMDes dikawasan konservasi sumber mata air sumber maron. Penelitian ini
menunjukkan bahwa tata kelola Badan Usaha Milik Desa Amanah Desa Karangsuko menggunakan prinsip-prinsip seperti Partisipatif, Transparansi, Akuntabilitas, Emansipatif, Kooperatif, dan Berkelanjutan yang berorientasi pada
pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan sumber mata air secara berkelanjutan, meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti adanya masyarakat yang masih merasa tidak dilibatkan dalam Musyawarah Desa, kurangnya akses dalam penyampaian transparansi laporan kepada masyarakat,
dan kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya konservasi sumber mata air. Maka dari itu tebentuklah sebuah Model Badan Usaha Milik Desa Amanah di kawasan konservasi sumber mata air yang mana berisi tentang Input (modal yang dimiliki), Proses, Output (hasil jangka pendek), Outcome (hasil jangka panjang), dan impact (dampak). Dari adanya sebuah Model BUMDes diharapkan dapat memberikan sebuah rekomendasi yang relevan bagi pengelola BUMDes, Pemerintah Desa, dan masyarakat dalam mengelola dan melestarikan Sumber
Mata Air Sumber Maron.