ANALISIS KECERDASAN EMOSIONAL KELAS 8 SMP AL-LATHIFI GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG

Pendidikan tidak hanya bergantung pada IQ, namun juga kecerdasan emosional yang mencakup pengendalian emosi, empati, motivasi, dan keterampilan sosial. Observasi di SMP Al-Lathifi Gondanglegi menunjukkan bahwa siswa dengan kecerdasan emosional tinggi lebih aktif dan kooperatif, sedangkan intervensi guru terbukti mampu meningkatkan sikap positif serta hasil belajar siswa dengan kecerdasan emosional rendah.Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif studi kasus di SMP Al-Lathifi Gondanglegi dengan subjek guru IPS, wali kelas, dan enam siswa kelas 8. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, diuji keabsahannya dengan triangulasi, dan dianalisis
menggunakan model Miles & Huberman melalui reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan secara interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional berperan penting dalam pembelajaran IPS di SMP Al-Lathifi Gondanglegi. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi mampu mengelola emosi, memotivasi diri, dan membina hubungan baik, sehingga aktif dan kooperatif di
kelas. Sebaliknya, siswa dengan kecerdasan emosional rendah cenderung sulit mengendalikan emosi negatif, kurang terlibat dalam pembelajaran, dan hasil belajarnya rendah. Penelitian di SMP Al-Lathifi Gondanglegi menunjukkan kecerdasan emosional siswa berkembang positif namun belum stabil. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi lebih mampu mengelola emosi, memotivasi diri, dan membangun hubungan sosial, sehingga hasil belajarnya lebih baik. Peningkatan
kecerdasan emosional melalui dukungan sekolah dan keluarga penting untuk keberhasilan akademik dan pembentukan karakter.