PERAN PENGASUH DINIYAH DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA ANTI KEKERASAN DAN BULLYING DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA III KEPANJEN MALANG

Pondok pesantren berperan membentuk karakter santri melalui
pendidikan agama, namun sering menghadapi tantangan kekerasan dan bullying. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul Huda III Kepanjen Malang, yang menerapkan pendidikan diniyah berbasis kitab kuning, untuk mengkaji peran pengasuh diniyah dalam menciptakan budaya anti kekerasan dan bullying. Penelitian ini berfokus pada peran pengasuh diniyah, strategi, implementasi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam mewujudkan budaya
anti kekerasan dan bullying di Pondok Pesantren Miftahul Huda III Kepanjen Malang. Penelitian bertujuan mengidentifikasi peran pengasuh diniyah, menganalisis strategi, mengevaluasi implementasi, dan mengungkap faktor
pendukung serta penghambat dalam menciptakan lingkungan pesantren yang bebas kekerasan dan bullying. Metodologi
Penelitian Menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dari pengasuh, asatidz, dan santri. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan triangulasi untuk memastikan keabsahan data, berlangsung pada tahun 2025.
Pengasuh diniyah berperan melalui pendidikan diniyah berbasis kitab kuning untuk menanamkan akhlakul karimah. Strategi struktural (tata tertib, pembinaan berjenjang) dan kultural (kegiatan keagamaan) efektif menciptakan lingkungan harmonis. Faktor pendukung meliputi keteladanan pengasuh dan tata tertib edukatif, sementara hambatan adalah emosi remaja dan kurangnya pemahaman santri baru.