ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN KOMPARASI MODEL SPRINGATE, ZMIJEWSKI DAN INTERNAL GROWTH RATE PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BAHAN DASAR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2021-2024

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prediksi kebangkrutan antar model prediksi dan tingkat keakuratan antara model Springate, Zmijewski dan Internal Growth Rate dalam memprediksi potensi kebangkrutan serta mengetahui
model prediksi yang paling tepat dinilai dari tingkat akurasinya dalam memprediksi kebangkrutan. Data yang digunakan menggunakan data sekunder berupa laporan
keuangan perusahaan yang dipublikasi di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah sub sektor bahan dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2021-2024 sebanyak 91 emiten. Dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga didapat 49 emiten yang dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil prediksi antara ke tiga model prediksi, Dimana model Springate memprediksi 27
perusahaan bangkrut dan 22 perusahaan sehat, sedangkan model Zmijewski memprediksi 5 perusahaan bangkrut dan 44 perusahaan sehat, model internal growth rate memprediksi 13 perusahaan bangkrut, 35 perusahaan sehat dan 1 perusahaan grey area. Ketiga model tersebut masing-masing memiliki keakuratan yang berbeda Dimana jika kita urutkan Model Zmijewski adalah yang paling tepat dan memiliki tingkat akurasi tertinggi sebesar 93,87% dengan tingkat error sebesar 6,13%, kedua adalah model Springate dengan tingkat akurasi 91,84% dengan tingkat error 8,16%, dan yang terakhir adalah model internal growth rate dengan tingkat akurasi 89,80% dengan tingkat error 10,20%.