ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL DENGAN MENGGUNAKAN DUPONT SYSTEM MODEL PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengembalian modal dengan
menggunakan dupont system model pada perusahaan sektor industri Bursa Efek
Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Analisis data menggunakan teknik analisis Dupont Model. Hasil
penelitian ini diperoleh hasil perhitungan nilai rasio TATO terbesar adalah
perusahaan HEXA dan nilai rasio TATO terendah adalah perusahaan BNBR.
Semakin tinggi nilai rasio TATO berarti semakin efisien penggunaan aktiva pada
perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan NPM selama periode
pengamatan diperoleh lima perusahaan, yaitu: BMTR, ARNA, UNTR, BHIT, dan
ASII. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat rasio ROE tertinggi yaitu perusahaan
ARNA. Berdasarkan pengamatan penelitian dari hasil perhitungan tingkat rasio EM
diperoleh nilai EM tertinggi pada perusahaan BNBR dan tingkat nilai rasio EM
terkecil pada perusahaan ARNA. Berdasarkan hasil pengamatan selama periode
penelitian terdapat tiga perusahaan, yaitu: ARNA, HEXA, dan UNTR. Nilai ROE
model DuPont pada tujuh perusahaan mampu mengoptimalkan perputaran aktiva
dan meningkatkan laba bersih perusahaan, yaitu: ARNA, HEXA, IMPC, BNBR,
ABMM, BHIT, dan BMTR. Berdasarkan hasil analisa model DuPont terdapat tiga
perusahaan yang memberikan tingkat pengembalian modal paling baik, yaitu:
perusahaan ARNA, HEXA, dan IMPC. Dengan demikian model DuPont
menyimpulkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan laba atas ekuitasnya
dengan mempertahankan margin laba yang tinggi, meningkatkan perputaran aset,
dan memanfaatkan asetnya secara lebih efektif, dimana tingkat pengembalian
atas aktiva, merupakan fungsi dari seluruh profitabilitas perusahaan dan jumlah
hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva.