PENGARUH PEMBERIAN ZPT ATONIK DAN EKSTRAK TAUGE TERHADAP PEMBIBITAN BUD SET TEBU (Saccharum officinarum L.) VARIETAS BULULAWANG DI DESA SENDANG SARI KECAMATAN NGAJUM KABUPATEN MALANG

Tebu merupakan salah satu komoditas penghasil gula terbesar. Namun pada tahun
2020, produksi gula telah menurun sehingga menyebabkan terjadinya deficit gula
sebanyak 29.000 ton.
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ialah penyediaan bibit
berkualitas. Bud set merupakan metode pengadaan bibit yang berpotensi optimal
karena mempunyai cadangan makanan yang besar. Penggunaan ZPT baik alami
maupun sintetik diharapkan dapat mempercepat tumbuhnya tunas serta akar.
Penelitian dilakukan di green house Sendang Sari mulai bulan Maret sampai
dengan bulan Mei 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi atonik yang
terdiri dari 3 taraf yaitu 0,3,dan 6ml/L. Faktor kedua adalah ekstrak tauge yang
terdiri dari 3 taraf yaitu 0, 100, dan 300g/L. Parameter yang diamati meliputi
persentase tumbuh tunas, tinggi tanaman, panjang tanaman, jumlah daun, luas
daun, diameter batang,berat segar dan bobot kering tanaman. Data yang diperoleh
dinalisis menggunakan aplikasi DSAASTAT dan dilanjutkan uji BNJ pada taraf
5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi ZPT
atonik berpengaruh nyata tehadap parameter tumbuh tunas, luas daun,berat segar
dan kering pada pembibitan bud set tebu. Pemberian ekstrak tauge berpengaruh
nyata terhadap parameter tumbuh tunas, tinggi tanaman, luas daun, berat segar
dan bobot kering pada pembibitan bud set tebu. Kombinasi antar perlakuan
pemberian berbagai konsentrasi ZPT atonik dan ekstrak tauge berpengaruh nyata
terhadap parameter tumbuh tunas, tinggi tanaman, panjang tanaman, luas daun,
berat segar dan bobot kering pada pembibitan bud set tebu.