INVENTARISASI ARTHROPODA PADA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L. Var. Bululawang) DI TIGA UMUR TANAMAN YANG BERBEDA

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penghasil gula nasional. Salah
satu penurunan produksi gula disebabkan oleh serangan hama dan penyakit serta
pengendaliannya yang kurang tepat. Prinsip utama pengendalian hama penyakit terpadu
yaitu budidaya tanaman sehat. Hal ini bukan hanya pada varietas yang tahan, tetapi juga
pengelolaan agroekosistem yang sehat. Salah satu pendekatan yang diusulkan untuk
menilai agroekosistem adalah dengan menelaah komponen biodiversitas. Oleh karea itu,
penelitian ini bertujuan menginventarisasi arthropoda pada tanaman tebu di tiga umur
yang berbeda guna mengehatui informasi-informasi mengenai hal tersebut
Penelitian ini dilaksanakan di tiga areal perkebunan tebu di Sumber Perkul, Desa
Gedangan, Kabupaten Malang dan di Laboratorium Dasar Universitas Islam Raden
Rahmat Malang, selama bulan Maret – Mei 2022. Penelitian ini menggunakan 2 metode,
yaitu metode nisbi menggunakan sticky yellow traps, pitfall traps, lightraps dan metode
mutlak dengan pengamatan secara langsung. Pengamatan dilakukan 3 kali seminggu
selama 3 minggu. Analisis data menggunakan indeks keanekaragaman Shannon W,
indeks keanekaragaman Simpson, indeks dominasi, indeks kemerataan Pielou dan indeks
kekayaan jenis Margalef.
Hasil penelitian ini adalah arthropoda yang terdapat pada tiga umur tersebut yakni
sebanyak 68 famili terdiri dari kelas Arachnida dan Insecta dengan kelompok peran
predator, parasitoid, herbivora dan arthropoda lainnya. Terdapat perubahan komposisi
arthropoda herbivora, namun masih dibawah arthropoda predator dan parasitoid. Semua
indikator perhitungan tidak ada arthropoda yang mendominasi, keanekaragaman jenis
yang sedang, dan kemerataan yang tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa
agroekosistem pada tanaman tebu umur 1,5–3 bulan, 4–10 bulan maupaun <11 bulan
stabil dan seimbang sehingga tidak perlu dilakukan pengendalian.