PENGARUH LITERASI KEUANGAN SYARIAH DAN PERSEPSI KEPATUHAN SYARIAH MASYARAKAT KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH PADA BANK SYARIAH

Tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih rendah dibandingkan
dengan tingkat literasi keuangan konvensional. Hal ini menyebabkan rendahnya
tingkat inklusi keuangan syariah sehingga marketshare perbankan syariah belum
dapat dicapai. Seperti halnya di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang
terdapat jumlah bank syariah lebih sedikit dibandingkan dengan bank
konvensional. Hal ini berarti bahwa minat masyarakat Kecamatan Kepanjen
sangat rendah untuk menjadi nasabah pada bank syariah. Selain itu, juga terdapat
kesenjangan dalam meningkatnya literasi keuangan syariah di Jawa Timur yang
tidak diikuti dengan meningkatnya inklusi keuangan syariah. Sehingga perlu
diketahui lebih lanjut variabel lain yang berpengaruh terhadap minat masyarakat
untuk menjadi nasabah pada bank syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan
syariah dan persepsi kepatuhan syariah masyarakat Kecamatan Kepanjen
terhadap minat menjadi nasabah pada bank syariah dengan menggunakan teori
Planned Behavior. Hasil dari penelitian ini akan menjadi dasar bagi bank syariah
untuk meningkatkan literasi keuangan syariah dan menerapkan kepatuhan syariah
dengan tepat dan sesuai sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
Pre-Experimental Design. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik probabilty sampling dengan pemilihan responden menggunakan
teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada 101 responden yang menjadi sampel penelitian dari populasi
masyarakat Kecamatan Kepanjen.
Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
literasi keuangan syariah masyarakat Kecamatan Kepanjen terhadap minat
menjadi nasabah pada bank syariah dengan tingkat kontribusi sebesar 24,4%.
Selain itu, juga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi
kepatuhan syariah masyarakat Kecamatan Kepanjen terhadap minat menjadi
nasabah pada bank syariah sebesar 30,5%. Sedangkan ketika diuji secara
bersama (simultan) pengaruh literasi keuangan syariah dan persepsi kepatuhan
syariah mempunyai tingkat korelasi sebesar 33,4% serta mempunyai kontribusi
positif terhadap minat menjadi nasabah pada bank syariah. Hal ini berarti bahwa
literasi keuangan yang meningkat dan persepsi kepatuhan syariah yang baik akan
meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi nasabah pada bank syariah