TRANSFORMASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM MEMBENTUK KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP CINTA DAMAI SISWA

Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka sangat penting sebagai media transformasi Penguatan kemampuan berfikir kritis dan
Karakter sikap cinta damai pada siswa. Dengan mengangkat tema “Kearifan Lokal” dengan judul “Cintai Budayaku, Bahagia Hatiku, SPENZA Pujaanku” penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana upaya restorasi karakter terhadap fenomena degradasi moral yang terjadi di kalangan peserta didik. Melalui penerapan P5 sebagai upaya dalam menghadapi transformasi teknologi, sosial, ekonomi, budaya dan juga pendidikan sebagai tantangan yang hadir Abad 21 ini harus dihadapi oleh dunia pendidikan dengan strategi yang harmonis dalam mempersiapkan daya saing peserta didik dengan kompetensi yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka sebagai upaya untuk memperkuat kemampuan berfikir kritis dan karakter cinta damai peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekan kualitatif yang
melibatkan analisis dokumentasi, observasi, wawancara dengan guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi P5 dalam Kurikulum Merdeka telah berhasil
dalam memperkuat kemampuan berfikir kritis dan karakter cinta damai peserta didik. Melalui projek ini, peserta didik diajak untuk lebih mendalam dalam pembiasaan berfikir kritis dan memahami makna cinta damai serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya melalui kegiatan-kagiatan yang telah dirancang dan disesuaikan dengan tema dan topik P5 yang diambil.
Faktor keberhasilan implementasi P5 mencakup kesiapan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang kreatif dan interaktif, dukungan penuh dari sekolah dan pihak
terkait, serta partisipasi aktif siswa dalam setiap tahap projek. Namun, ditemukan beberapa tantangan dalam implementasi P5 ini, seperti keterbatasan sumber daya dan sarana dan prasarana sekolah, serta perlunya pemantauan yang lebih efektif terhadap perkembangan karakter peserta didik setelah mengikuti projek. Oleh karena itu, disarankan agar pemerintah dan lembaga pendidikan terus mendukung dan meningkatkan implementasi proyek P5 dengan menyediakan dukungan yang memadai bagi guru, siswa, dan lembaga pendidikan serta terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan efektivitas program ini.