KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MEMBINA GURU MENGATASI BULLYING (Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Nasruddin Dampit Malang)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya bullying dapat terjadi di berbagai tempat dan termasuk salah satu masalah yang sering terjadi di lingkungan pendidikan dalam hal ini di madrasah. Akibatnya, Madrasah bukan lagi menjadi
tempat yang menyenangkan bagi siswa. Kepemimpinan Kepala Madrasah memiliki peran penting dalam mengatasi bullying di Madrasah. Kepala Madrasah harus mampu menciptakan lingkungan Madrasah yang aman dan nyaman bagi semua siswa, termasuk siswa yang menjadi korban bullying. Kepemimpinan kepala
Madrasah yang efektif harus mendorong dan membina guru untuk bekerja sama dalam mengatasi bullying. Madrasah Ibtidaiyah Nasruddin Dampit adalah salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Malang dengan latar belakang siswa dari
berbagai suku, status ekonomi dan sosial, sangat rentan terjadi bullying antar siswa.Teridentifikasi beberapa siswa berperilaku agresif yang secara sengaja dan berulang kali terhadap teman-temannya. Adapun fokus penelitian ini adalah: Bagaimana Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam membina guru mengatasi bullying terhadap siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Nasruddin Dampit Malang?Upaya apa saja yang guru lakukan untuk mengatasi bullying terhadap siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nasruddin Dampit Malang? Sedangkan tujuannya untuk menganalisis Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam membina guru mengatasi bullying terhadap siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Nasruddin Dampit Malang dan menganalisis upaya yang guru lakukan untuk mengatasi bullying terhadap siswa terhadap siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nasruddin Dampit Malang. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data yang dapat diambil melalui kepala madrasah, guru Kesiswaan, wali
kelas, guru-guru, dan beberapa siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, memaparkan data dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam
mengatasi bullying dengan cara menekankan pada guru untuk memberikan pendekatan dan contoh yang baik terhadap siswa. Sehingga siswa dapat meniru gurunya sebagaimana fungsi guru yang digugu dan ditiru. Kepala Madrasah juga mengarahkan kepada guru untuk segera menegur atau menasehati siswa yang
melakukan bullying. Guru segera menegur dan memberi nasehat yang santun kepada siswa yang membully temannya. Dengan teguran dari guru membuat siswa sadar akan kesalahannya, bahwa bullying suatu hal yang tidak boleh dilakukan. Jika
siswa tersebut masih melakukan bullying maka gurunya berhak memberikan hukuman yang mendidik seperti mengucapkan istigfar atas pelakunya. Dan jika masih belum diatasi maka gurunya akan menyerahkan kepada guru bagian Kesiswaan. Guru tersebut akan membimbing siswa untuk tidak mengulangi hal
tersebut, jika masih mengulangi akan diarahkan kepada kepala Madrasah.