IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV

Motivasi penelitian ini karena rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAS Kelas IV MINU AL-Murtadlo Bululawang. Dalam proses pembelajaran, peneliti menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu 1) mata pelajaran IPAS (IPS) dianggap membosankan karena mencakup konsep yang berbeda beda dan banyaknya muatan materi yang harus dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini strategi GQGA diterapkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, diharapkan siswa mampu menemukan hasil belajar dengan caranya sendiri untuk memecahkan masalah dalam
mata pelajaran IPAS. Adapun rumusan masalah penelitian ini, yaitu: 1) bagaimana penerapan strategi GQGA pada mata pelajaran IPAS siswa kelas IV MINU Al-Murtadlo Bululawang? dan 2) bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan strategi GQGA pada mata pelajaran IPAS siswa kelas IV MINU Al-Murtadlo Bululawang?. Tujuan penelitian
ini untuk 1) mengetahui penerapan strategi GQGA pada mata pelajaran IPAS siswa dan 2) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan GQGA pada mata pelajaran IPAS siswa kelas IV. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan MC Taggart. Langkah-langkah kegiatan PTK meliputi 1) perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, dan 4) Refleksi. Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang diperlukan meliputi: wawancara, tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Subjek
penelitian yaitu siswa kelas IV MINU Al-Murtadlo Bululawang. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji ketuntasan klasikal, uji analisis statistik
deskriptif, uji normalitas, uji T, uji homogenitas dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan strategi GQGA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I persentase aktivitas mencapai 33,33% dan persentase ketuntasannya mencapai 50,00% dengan rata-rata kelas 64,72%. Pada siklus II persentase aktivitas mencapai 22%mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan persentase aktivitas siswa mencapai ketuntasannya mencapai 72,22%
dengan rata-rata kelas sebesar 82,78%. Hasil belajar siswa tiap tindakan selama penelitian berlangsung telah mengalami peningkatan.