STRATEGI MARKETING POLITIK KEPALA DESA PEREMPUAN: PILKADES & PENCAPAIAN KEPEMIMPINAN (Studi Kasus di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang)

Kepemimpinan di tingkat desa memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat. Meskipun jabatan kepala desa umumnya diisi oleh laki-laki, keberhasilan perempuan dalam
memimpin desa menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji, seperti yang terjadi di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Siti Rukhoiyah, satu satunya kepala desa perempuan di kecamatan tersebut, telah menjabat selama tiga
periode dan mampu mempertahankan posisinya melalui strategi marketing politik yang efektif serta kepemimpinan yang inspiratif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi, dengan informan yang terdiri dari kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga. Analisis dilakukan secara interaktif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi marketing politik Siti Rukhoiyah saat mencalonkan diri pada tahun 2019 memiliki keunggulan dari segi pendidikan (S1 Hukum di Universitas Muhammadiyah Malang), pengalaman hampir 20 tahun memimpin desa, reputasi keluarga terutama nama besar sang ayah yang juga pernah menjabat sebagai kepala desa, serta jaringan sosial yang luas di Desa Sutojayan. Strategi yang diterapkan meliputi pendekatan personal, khususnya kepada kaum ibu yang dinilai memiliki pengaruh besar dalam mengarahkan pilihan keluarga, serta memanfaatkan citra positif dari keterlibatannya dalam organisasi perempuan seperti PKK dan Muslimat.
Meskipun awalnya menghadapi resistensi budaya patriarki, termasuk dari sebagian tokoh agama, Siti Rukhoiyah mampu menunjukkan kepemimpinan yang tegas, disiplin, partisipatif, dan memiliki sentuhan keibuan. Ia memberikan reward kepada
perangkat desa berupa kegiatan rekreasi tahunan untuk memotivasi kinerja, dan keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan pemerintahan membuatnya dinilai lebih rajin dan serius dibandingkan kepala desa laki-laki sebelumnya.
Kepemimpinannya juga berdampak pada meningkatnya partisipasi perempuan di desa, terutama di bidang pendidikan, di mana perempuan mendominasi posisi guru dan kepala lembaga pendidikan formal maupun informal. Kesimpulannya, keberhasilan Siti Rukhoiyah mempertahankan jabatannya selama
tiga periode tidak terlepas dari penerapan strategi marketing politik berbasis pendekatan kultural dan gender, serta gaya kepemimpinan yang memadukan ketegasan, kedisiplinan, dan kepedulian, yang mampu mengubah persepsi
masyarakat dan menginspirasi keterlibatan aktif perempuan di Desa Sutojayan.