STRATEGI PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI THOHAROH SANTRI DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SHIROTHUL FUQOHA' SEPANJANG GONDANGLEGI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman yang kurang mendalam
tentang penyebab kesenjangan antara teori dan praktik yang terjadi, karena yang
diharapkan dari sebuah pemahaman teori adalah sebuah penerapan yang benar.
Banyak faktor penghambat santri dalam mengimplementasikan pendidikan
thoharoh, padahal dalam pendidikan thoharoh ini sangatlah penting dalam
kehidupan sehari-hari terutama erat kaitannya dengan rutinitas ibadah terutama
shalat. Maka untuk mengatasi masalah tersebut peneliti melakukan upaya agar
strategi pesantren meningkatkan kemampuan santri dalam pemahaman materi
thoharoh di Pondok Pesantren Salafiyah Shirothul Fuqoha’ Sepanjang
Gondanglegi.
Fokus penelitian yang peneliti ambil adalah bagaimana pemahaman santri
tentang materi thoharoh, strategi pesantren dalam meningkatkan pemahaman santri
tersebut dan faktor penghambat serta pendukung terhadap peningkatan pemahaman
santri tersebut. Dengan tujuan untuk memahami bagaimana pemahaman santri
tentang materi thoharoh, meningkatkan strategi pesantren dalam pemahaman materi
thoharoh terhadap santri, serta memahami faktor penghambat dan pendukung santri
dalam pemahaman materi thoharoh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dengan menggunakan analisis reduksi data, display data dan
verifikasi.
Penelitian ini menghasilkan strategi pesantren untuk meningkatkan
pemahaman santri dalam materi thoharoh yaitu, yang pertama adalah melakukan
pendekatan kepada santri, dengan melakukan pendekatan akan mempermudah bagi
santri untuk memahami materi yang disampaikan guru. Yang kedua adalah setelah
selesai menerangkan materi, guru harus memberikan contoh praktik yang benar
menurut kitab yang diajarkan, agar mereka juga bisa mempraktikkan yang benar.
Yang ketiga adalah melakukan evaluasi, untuk mengukur sejauh mana kepahaman
santri terhadap materi yang telah diajarkan. Dan yang terakhir adalah membiasakan
mereka dalam mempraktikkan atau mengimplementasikan materi yang telah
diajarkan tersebut.