PENGGUNAAN METODE AN-NASHR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN ALQUR’AN HADITS KELAS V DI MI HASYIM ASY’ARI JAMBANGAN DAMPIT

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang sering terjadi pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam
membaca Al-Qur’an. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an
menjadikan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kurang baik
bahkan cenderung menurun. Sehingga untuk merangsang minat belajar sekaligus
mempermudah belajar membaca Al-Qur’an diperlukan metode yang tepat efektif
dan efisien. Berbagai metode yang berkembang di Indonesia untuk mengatasi
masalah tersebut peneliti menggunakan metode An Nashr pada siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Hasyim Asy’ari Dampit pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
agar kemampuan membaca Al-Qur’an siswa meningkat. Metode An Nashr
merupakan metode pembelajaran tentang makna atau arti suatu kata di Al-Qur’an.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa dapat membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca Al-Qur’an pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V di MI Hasyim
Asy’ari Dampit melalui metode An Nashr. Dalam melakukan penelitian ini peneliti
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif.
Adapun model PTK yang dipakai yaitu model Kemmis dan Taggart, peneliti
melaksanakan penelitian melalui 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4)
Refleksi. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan instrument penelitian
yang diperlukan yaitu : tes, lembar observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menujukkan bahwa melalui penerapan metode An Nashr
pada materi surat Al-Bayyinah bagi siswa kelas V berkemampuan membaca Al
Qur’an rendah terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an
peserta didik dibuktikan dengan hasil tes. Pada siklus I presentase peserta didik
mencapai 53,5% dengan rata-rata skor 6,07. Pada siklus II presentase ketuntasan
peserta didik mengalami peningkatan mencapai 75% dengan rata-rata 8,21.