PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPINSPIN (PAPAN PINTAR SPINNER) PADA MATERI PERUBAHAN ENERGI MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS 3 MADRASAH IBTIDAIYAH NASRUDDIN DAMPIT

Penelitian ini di latarbelakangi oleh kurang maksimalnya penggunaan
media pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran tidak berjalan lancar dan
siswa mengalami kesulitan mengenai materi yang di ajarkan terutama materi
perubahan energi. Maka untuk mengatasi masalah tersebut peneliti
mengembangkan produk berupa media pembelajaran papan pintar spinner.
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana
Pengembangan Media PAPINSPIN (Papan pintar Spinner) pada Materi Perubahan
Energi Mata Pelajaran Tematik Kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Nasruddin Dampit?
2) Bagaimana efektivitas penggunaan media pembelajaran PAPINSPIN (Papan
Pintar Spinner) pada Materi Perubahan Energi Mata Pelajaran Tematik Kelas 3
Madrasah Ibtidaiyah Nasruddin Dampit? Dengan tujuan: 1) Untuk
mengembangkan produk media PAPINSPIN (Papan Pintar Spinner) Pada Materi
Perubahan Energi Mata Pelajaran Tematik Kelas 3 MI Nasruddin Dampit. 2)
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran PAPINSPIN
(Papan Pintar Spinner) Pada Materi Perubahan Energi Mata Pelajaran Tematik
Kelas 3 MI Nasruddin Dampit.
Jenis penelitian yang di gunakan penulis adalah penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (RnD). Penelitian ini
menggunakan model penelitian dan pengembangan Borg & Gall. Subyek
penelitian adalah siswa kelas 3 MI Nasrudddin Dampit. Teknik pengumpulan data
yang di lakukan peneliti berupa kuesioner, tes tulis, observasi, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran PAPINSPIN
layak untuk diujicobakan dan sangat efektif digunakan sebagai penunjang
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Uji kelayakan produk
dilakukan oleh praktisi dan ahli media. Berdasarkan hasil validasi praktisi media
pembelajaran PAPINSPIN memiliki tingkat kelayakan 92,5% sedangkan ahli
media 88,34% keduanya termasuk dalam kualifikasi “sangat valid” dan layak
untuk diujicobakan. Uji coba produk dilakukan 2 tahap, yaitu: kelompok kecil
memperoleh persentase 88,34% dan kelompok sedang 81,7%.