STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA DAN MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH SISWA (STUDI ETNOGRAFI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 DONOMULYO)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembentukan akhlakul karimah siswa
saat ini sangat sulit. Hal ini dikarenakan banyak terjadi penyimpangan norma,
etika, dan perilaku sebagai kebobrokan moral yang sangat tidak sesuai dengan
syari’at islam yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.
Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah :1). Bagaimana
kondisi akhlak siswa di SMP Negeri 2 Donomulyo. 2). Bagaimana strategi guru
pendidikan agama islam dalam membina dan membentuk akhlakul karimah siswa
di SMP Negeri 2 Donomulyo. 3). Apa saja faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam pembinaan dan pembentukan akhlakul karimah siswa di SMP
Negeri 2 Donomulyo.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode
etnografi. Penelitian etnografi adalah penelitian yang memfokuskan diri pada
budaya sekelompok orang. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
metode wawancara, observasi, dan pemanfaatan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa, (1) kondisi akhlak siswa di SMP Negeri 2 Donomulyo dalam bersikap,
berperilaku, dan berbahasa secara umum sudah cukup baik. Tetapi ada beberapa
anak yang masih perlu pembinaan dan bimbingan yang lebih intensif terkait
dengan cara berbahasa dengan orang yang lebih tua. (2) Strategi yang digunakan
guru PAI dalam membentuk dan membina akhlak siswa di SMP Negeri 2
Donomulyo adaleh dengan metode keteladanan dan pembiasaan, serta menyusun
program kegiatan yang dapat membantu dalam pembinaan akhlakul karimah
siswa. (3) Adapun faktor yang dapat menjadi pendukung pembentukan dan
pembinaan akhlak siswa diantaranya adalah peran orang tua, motivasi guru, dan
faktor lingkungan. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat dalam
pembentukan dan pembinaan akhlakul karimah siswa adalah dampak negatif
perkembangan teknologi, lingkungan pergaulan yang buruk, serta kurangnya
pengawasan dari keluarga.